SLEMAN – Unjani Yogyakarta yang masih berumur muda, namun semangatnya tetap tidak kalah dengan Institusi Perguruan Tinggi swasta lainnya. Prinsip memegang teguh nilai kejuangan Jenderal Achmad Yani maka, semua dosen dipacu untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya kepada mahasiswa didiknya dengan melakukan suatu riset. Tahun 2019 ini Unjani Yogyakarta mendapatkan hibah Penelitian Dosen Pemula seumlah 25 proposal oleh Kemenristekdikti dengan biaya per proposal kisaran 15-20 juta. Hal tersebut merupakan buah kegiatan klinik proposal yang dilaksanakan tahun 2018 untuk memacu dosen muda Unjani Yogyakarta melaksnakan penelitian.
Hari Rabu 26 Juni 2019 di Auditorium Unjani Yogyakarta telah dilaksanakan pelatihan penyusunan proposal dan review proposal penelitian lanjutan bagi dosen untuk mendapatkan hibah skeman yang lebih tinggi yaitu Penelitian Dasar, Penelitian Terapan, Penelitian Pengembangan, Penelitian Kerjasama antar Perguruan Tinggi, dan Insinas. Kegiatan klinik proposal lanjutan dibuka oleh Rektor Unjani Yogyakarta Dr. Drs. Djoko Susilo, ST., MT. Pada pembukaan kegiatan Rektor menyampaiakan bahwa setiap dosen wajib melaksanakan Tridaharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah penelitian. Penelitian tidak hanya sebagai suatu kegiatan biasa, namun harus ada tindaklanjutnya yang berdampak tidak hanya bagi dosen itu sendiri, namun program studi dan institusi perguruan tinggi, yaitu dalam proses akreditasi. Rektor menambahkan sebagai institusi pendidikan berbasis militer, diasumsikan dosen adalah prajurit yang harus membawa senjata saat perang maupun tidak, artinya dosen harus selalu siap dengan senjatanya yaitu karya penelitian dimanakapun kapanpun berada.
Kegiatan ini diketuai oleh ketua LPPM Unjani Yogyakarta Dr. Tri sunarsih, S.IT., M.Kes. dalam laporannya disamapiakn kegiatan ini adalah lanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya klinik proposal pada dosen pemula. Peserta dalam kegiatan ini sebanyak 30 dosen dari 33 undangan. Harapan ketua panitia setelah kegiatan ini ada minimal 5 hibah Kompettitif Nasional yang dapat masuk untuk didanai Kemenristekdikti tahun 2020. Pemateri dalam kegiatan ini adalah Prof. Sunarno, M.Eng., Ph. D dari Fakultas Teknik UGM. Beliau menyampaikan bahwa setiap dosen harus memiliki visi misi penelitian. Dosen dapat meluangkan waktu selama satu minggu untuk membuat visi misi penelitian. Dosen hanya memiliki visi digambarkan hanya bermimpi tanpa merealisasikan. Dosen tanpa adanya misi penelitian disebutkan dosen tidak memiliki arah dalam jenjang karirnya. Hasil pelatihan penyusunan penelitian ini mendapatkan 24 judul penelitian yg harapannya diajukan pada hibah penelitian pelaksnaan tahun 2020. Evaluasi kegiatan dari peserta sangat antusias dan berjalan dengan baik. Selesai Kegiatan sampai dengan pukul 15.00 WIB dilanjutkan pemberian kenang-kenangan kepada pembicara dan ditutup oleh Wakil Rektor I Ida Nursanti, S.Kep., NS., MPH.
LPPM Unjani Yogyakarta semakin mantab